Adalah kisah yang hampir sudah, cerita kesedihan yang paling dalam.
Ya, aku adalah korban, aku adalah pelaku.
Seimbang memang, seorang laki-laki pendiam dengan seribu luka di dada
Adalah korban kebencian, adalah kesedihan, adalah ketakutan, jalan yang kau berikan.
Yang benar benar serius menjadikan perjalanan ambisi menghasilkan tai
Yang mengharapkan imbalan hanya memproduksi umpatan kejam
Ada yang harus di luruskan memang, satu jalan yang bergelombang dan laut yang tak tenang
Mengumpulkan puing kepingan hati yang memang harus di perbaiki
Di beri asupan baru layaknya kemenangan sebuah perjalalan panjang
Memberikan sebuah jalan terang menuju akhir kesedihan
Membabibuta pada prinsip ketidakberdayaan
Menghakimi perasaan sendiri sebagai ungkapan kebencian
Ya Tuhan, ampunilah Dosadosa yang pernah ku perbuat
Lindungilah hamba dari panasnya api neraka-Mu
Aku tak sanggup melihat api bekerja, membiarkan air bergelombang tak tenang, menginjak rendah tanah yang masih basah
Bebaskan aku, tenangkan jiwaku
Menjalani hidup ini yang semakin berantakan, melihat dunia yang semakin hancur
Tolonglah aku Tuhan..
Seluruh yang rapuh telah ku temui, membiarkan hidup semakin redup
Kehidupan yang diam membiarkan hati terpendam, tertutup oleh semangat mengantarkan ke ruang bimbang
Minimalisir takdir yang semakin getir, pikiran yang lemah dan jiwa yang pasrah
Sungguh, seluruhnya memang hina, tak bermakna
Maafkan aku Tuhan..
Bedono, 2019

Tidak ada komentar:
Posting Komentar