Sabtu
Menyangkal Bencana
Jumat
Maaf
Rabu
Trauma
Selasa
Masih
Senin
Senandung Desember
Mohon Maaf
Tuhan, maaf
Adalah kisah yang hampir sudah, cerita kesedihan yang paling dalam.
Ya, aku adalah korban, aku adalah pelaku.
Seimbang memang, seorang laki-laki pendiam dengan seribu luka di dada
Adalah korban kebencian, adalah kesedihan, adalah ketakutan, jalan yang kau berikan.
Yang benar benar serius menjadikan perjalanan ambisi menghasilkan tai
Yang mengharapkan imbalan hanya memproduksi umpatan kejam
Ada yang harus di luruskan memang, satu jalan yang bergelombang dan laut yang tak tenang
Mengumpulkan puing kepingan hati yang memang harus di perbaiki
Di beri asupan baru layaknya kemenangan sebuah perjalalan panjang
Memberikan sebuah jalan terang menuju akhir kesedihan
Membabibuta pada prinsip ketidakberdayaan
Menghakimi perasaan sendiri sebagai ungkapan kebencian
Ya Tuhan, ampunilah Dosadosa yang pernah ku perbuat
Lindungilah hamba dari panasnya api neraka-Mu
Aku tak sanggup melihat api bekerja, membiarkan air bergelombang tak tenang, menginjak rendah tanah yang masih basah
Bebaskan aku, tenangkan jiwaku
Menjalani hidup ini yang semakin berantakan, melihat dunia yang semakin hancur
Tolonglah aku Tuhan..
Seluruh yang rapuh telah ku temui, membiarkan hidup semakin redup
Kehidupan yang diam membiarkan hati terpendam, tertutup oleh semangat mengantarkan ke ruang bimbang
Minimalisir takdir yang semakin getir, pikiran yang lemah dan jiwa yang pasrah
Sungguh, seluruhnya memang hina, tak bermakna
Maafkan aku Tuhan..
Bedono, 2019
Sabtu
Musnah.
Perihal April
Mudik
Jalan jalan di sekat
Tapi bandara di perketat
Swab di daur ulang
Sampai WNA bebas berlalu lalang
Liputan banyak di jalankan
Sampai lupa masih banyak titik lain kerumunan
Media hanya ingat pantura
Sampai lupa dengan bandara
Apa covid hanya lewat jalan raya
Menginfeksi pemudik yang rindu keluarga
Mereka hanya menjaga budaya
Agar tak luntur sebab telah menjadi kultur
Saat ini lebih mudah mengunjungi hewan di ragunan
Ketimbang melihat orang tua dan sanak saudara di kampung halaman
Mei 21
Senin
Memendam Dendam
Sepuluh Detik Terakhir
Ketika aku kembali teringat tentang kau
Adalah seorang yang pada akhirnya akan terkenang
Yang menumbuhkan luka
Yang menjadi abadi dalam kata
Aku mencoba menyudahi tulisan ini
Agar sedih segera sudah
Akan ku kubur dalamdalam semua kenangan
Agar pada detik terakhir ini
Tak kan pernah ada lagi beban dalam ingatan
Mei 21
Kematian I
Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...











