Kamis

Merapikan Kenangan










Separah apapun lukamu, aku berharap kau tentu bisa untuk menyembuhkannya.

Seiring berjalannya waktu, seiring kesibukan yang kau sendiri bingung untuk menjalaninya.

lambat atau cepat semua akan berakhir meski sebenarnya masih ada sedikit goresan-goresan bekas lukamu yang mungkin akan kau jadikan kenangan.

Semoga kenangan itu bisa kau pertimbangkan tanpa harus kau lupa, di saat kau bosan dengan dunia, di saat kau bimbang untuk memilih sesuatu yang menurutmu adalah kenyataan dan seketika itu kau akan kecewa tanpa kau sadari sebelumnya.

Kau akan merasakan sakit, menelan kembali perih hingga kau muntah, kau merasakan sesuatu yang seharusnya tak akan kau ceritakan pada duniamu. Kau bisa saja diam dan tak harus menyesal.

Dan kau tau? Kenangan tetap akan jadi kenangan, begitu juga luka, kau selalu di paksa untuk menikmatinya, berhari-hari, bulan hingga tahun. Barangkali ia sengaja membuat hatimu hancur, membuat otakmu berantakan dan darahmu akan mendidih.

Tanpa kau sadari di saat itulah kau akan menjadi seorang yang kuat, kau akan bisa menjadi tegar di kemudian hari dan hatimu tak lagi sakit ketika luka itu datang untuk yang kesekian kali.

selebihnya, Kau akan bangga dengan hari-harimu, di mana kau akan bangga pada dunia yang harusnya tak pernah kau benci sebelumnya.

-menurutku akhir yang bahagia ketika seorang sepertiku bisa memilikimu. - Tanpa pernah aku berpikir memilikimu adalah hal yang tak waras.

Aku ini lelaki, walau pada kenyataanya aku juga bisa terluka, rapuh, bahkan menangis, meski air mataku akan jatuh hanya ketika dalam kesendirian.

Tentu saja Tuhan tak terlalu membebaniku sampai saat ini.

Walau pada kenyataanya juga aku tak terlalu patuh pada ajaran-Nya.

Kau tau jika kenyataan adalah hal yang paling tidak bisa kau hindari? Semestinya kau tak berhak untuk memakinya, - aku berharap semoga kenyataanmu saat ini tidak terlalu buruk, meski kau tau itu adalah awal yang menurutmu sangat menyakitkan, seperti yang pernah ku tau, kenyataan memang selalu begitu ketika awal dan akhir harus saling bertemu, lalu saling menyesal.

Lantas untuk apa selama ini kau menyembunyikan semua itu?

Bersembunyi dari pertanyaan-pertanyaan yang belum kau ketahui jawabannya, berdiam diri, lalu kau berpura-pura untuk tetap tegar, mencoba memulihkan semua dengan kekecewaan, bahkan jika takdirmu telah terukir getir, kemudian kau akan menyambut semua kepedihan, perih lalu kau akan merintih, mengulang kembali kesedihanmu hingga kau menyadari semuanya.

Masih belum sadarkah? Aku tak akan memaksa, meski menurutku ini sangat menyakitkan.

Jika kau tau, disini masih ada pintu yang terbuka lebar untukmu, masih banyak obat yang bisa menyembuhkan lukamu.

Disini, Kau bisa membuka lembaran baru, menulis cerita terbaikmu dan menceritakannya pada dunia, seiring lukamu akan mengering kau tetap bisa mengubur dalam semua kenangan lalu dan kau akan mengingatnya lain waktu ketika kau mempertanyakan siapa yang membuatmu terluka.

Malam ini, aku masih saja bersama bayangmu, bukan ragamu, masih ku coba merapikan semua kenangan, mencoba memahami semua yang telah berlalu dan mengenang setiap kenangan tanpa harus menangis.

Namun, jika ternyata tak akan ada lagi yang melakukan hal seperti ini, akan ku coba tetap menunggu hingga kau menyadari jika kau bisa saja melupakan semua kenanganmu namun kau tak akan pernah bisa untuk menghapusnya, yang mungkin akan tetap seperti itu.

Akhirnya ku beranikan diri pada kenyaatan jika semuanya telah kau sia-siakan dan ternyata kita hanya mencoba memulihkan luka yang sebenarnya tak ada.















Jurang, Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...