Dan keputusasaan muncul kembali
Menggenggam diri, menunggu waktu yang telah berlalu
Kekecewaan mendalam mendasar melampaui palung terdalam
Merasa diri terkurung sepi menjalani hukuman diri sekujur nyeri
Memikul beban derita menggores kembali sebuah luka
Dan kesedihan datang menerjang memulai perang
Memporak porandakan jantung yang telah lama diam
Kebencian muncul sebagai prasasti dendam
Menyayat kejamnya sebuah pengkhianatan
Trauma atas kejadian serupa, sengsara menggerus sakit hati
Dan pengkhianatan membara membakar sebuah tawa
Memenjarakan sadis sebagai hukuman kekecewaan
Memendam mengubur masa silam sebagai ungkapan dendam
Terpenjara tanpa teralis menggabungkan tiap perih dan tangis
Kesedihan menumpuk membentuk bergumpal gumpal remuk
Hati telah terkunci sebagai bentuk hitamnya sebuah benci
Dan kebebasan memuja menghakimi sekujur diri
Mengalahkan sebuah luka yang lama menganga
Dendam telah terlahir kebencian belum berakhir
Kebebasan yang kelam menuju sebuah lebam
Tragis teriris menikam tragedi sebuah benci
Magelang, Maret 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar