Sabtu

MENGHIMPUN KESEDIHAN


 Barangkali kesedihan ini memang akan lebih lama tinggal
Berusaha untuk terus sembuh dari sakit kemudian gagal
Perih yang menekan batin memenggal seluruh kesadaran
Di paksa untuk tetap menikmati sayatan
Di sumpal kejam membius hati yang lebam

Tak perlu banyak persoalan agar bisa terjawab benar
Tak usah banyak bicara, bencana di depan mata
Aku yang bercerita panjang lebar dan tetap terkapar
Aku yang muak dengan himpitan kenang
Aku yang benci dalam memendam dendam
Tak perlu berbenah, benarpun aku tak pernah
Semua hanya sia sia, tak pernah tersisa, habis termakan usia
Sebuah kolaborasi penenang dan pecundang yang tak pernah menghasilkan apapun

Anggap saja, lusa adalah drama menoreh luka, tetap semangat putus asa
Himpunan luka atas nama kesedihan telah datang dengan menggenggam dendam
Gagah dan gigih kemudian ringkih
Harapan sembuh kemudian kambuh
Kesedihan yang layak untuk terus terkoyak
Kesakitan yang dalam pada persoalan pengkhianatan

Kini penyesalan telah datang menerjang, menjejali seluruh hati yang akan mati
Kekecewaan, penderitaan dan kehidupan yang buruk
Proses menyayat jantung yang telah lama tergores
Menikam, menancapkan kembali sebuah belati sekujur diri
Sakit lebih dari nyeri, terkapar pada tumpukan berbagai memar
Dan luka yang memang benar benar menyala, menghidupi seluruh yang pernah rapuh





Semarang,  Februari 2019








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...