Kau begitu yakin dengan keputusanmu
Walau sia sia sudah kekecewaan mendalam
Meski sisa sisa kesedihan tetap berpihak padamu
Yang tak habis pikir : "pengkhianatan mengapa harus dalam"
Lebih lebih kepada hati yang tak salah
Dan pulang tetap akan terkenang meski menyisakan banyak linang
Percayalah, sekeras diamku merenung, tak akan pernah sampai
Kau tak pernah paham tentang segala maaf, tentang kata meminta menerima
Kau hanya begitu sibuk berupaya menghalau luka, mengobati segala lara
Mengembalikan senyum itu
Rona wajah yang telah berubah tentang salah
Sampai pada titik ini, diam adalah langkah sebuah dendam
Tak akan berhenti meski pada titik terendah sebuah benci
Tak akan berpaling walau pengkhianatan menebas kemudian membekas
Soal kepedihan yang paling sedih, telah tertelan dalam penderitaan
Ingatan yang terburuk dan perasaan yang paling remuk
Untuk hidupku barangkali secuil untuk dirimu
Tak akan pernah luruh, menghilang dan terhapus
Jurang, feb 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar