Jumat

Sebuah Sembuh


 Kelam sudah sebuah dendam
Luka yang lebam dan trauma yang dalam
Menyeret kembali pada titik sebuah pelik
Tak pernah terbalas meski waktu telah menunggu
Tak pernah mampu walau angan tak pernah tertahan
Hiruk pikuk perjalanan ini
Penuh kerikil batu batu kecil
Penuh debu debu rindu dan kelabu
Rasa yang tercipta telah menghilang tanpa berselang
Benci yang dalam telah terhapus hancur dan melebur
Kebencian telah tertahan penyesalan telah tertelan
Jiwa yang terluka dalam telah tenggelam karam
Iblis iblis mengembara mengumbar sebuah tawa
Telah datang sebuah senang
Tentang menghapus linang menyapu seluruh kenang
Tak perlu bertepuk tangan untuk kemenangan
Hanya perlu di akui perlu untuk di mengerti
Tidaklah hidup tanpa sebuah kasih semangat
Dan tidaklah mati jika hanya iri dengki
Kini hidup telah menyeretku lebih dalam
Pada palung tawa meninggalkan trauma
Selayak seorang bayi terlahir suci
Maha besar tuan sang bijaksana

Terima kasih.












Jurang, Maret 2022



Rabu

Selamat Datang


 Selamat datang kebencian

Terlahir kembali sebagai sepi

Terlahir menjalani takdir yang getir

Umpat diri ini penuh cacian

Umpat hidup ini penuh kebencian


Selamat datang pengkhianatan

Bersama nyeri yang hakiki

Derita kembali lagi menghampiri

Kesedihan menjemput menebar maut

Menyayat jantung mengiris tangis


Selamat datang sebuah dendam

Marah yang terpendam telah muntah

Dan kehidupan akan terus berjalan 

Menyambut tajam sebilah kekejaman

Menghancurkan sepinya napas beringas


Selamat datang di kehidupan yang malang

Sebuah kegerian telah kembali

Mengiris hati dengan sadis

Menggores naluri kejamnya sebuah benci

Menyayat menikam jiwa yang terluka


Bara bara di ujung luka

Membakar setiap marah amarah dan pecah

Menganga meleburkan sekujur hancur

Menghanguskan raga

Menghabiskan setiap nyawa


Satu koloni yang siap membantai

Menghabisi kebencian yang telah lama terpendam

Duka telah datang dendam terbalaskan

Kematian melibas menebas kesunyian

Siapkan kafan pendam dalam nyalang kesepian












 

Jurang, April 2022

Sabtu

Sisi Kiri


Tak henti aku berpikir
Mengapa sampai ada kebencian
Kenapa harus ada keburukkan
Lalu kenapa tak kau matikan saja hidup ini
Sampai sampai hidup berjalan tak pernah sejalan
Bernafas dendam terbalas belas kasihan
Memangnya lucu!
Sedih yang tak ku inginkan
Sengaja kau lempar keras sampai memar
Kau yakinkan aku dengan harapan
Kau angkat tinggi tinggi kemudian kau lepas di injak
Seperti lebam yang terus di hujam kepal

Kemudian di sisi kiri
Kau tampar keras sampai menangis
Perih memang tak harus selalu di obati
Meski hati nurani kadang menjerit sakit
Juga, jantung yang tak berharap hancur
Dan kini, hidup layaknya rongsokkan
Yang di dalamnya adalah bekas
Yang seumpama bunga layu lalu mengering
Di gampar memar bertubi tubi
Dan keburukan telah mendarah daging
Seperti hidup adalah sebuah kesalahan




                 







 Bedono, Januari 2022






Termentahkan


 Ketika semua angan menjauh dari pikiran
Ketika semua ingin enggan menyapa
Aku memejamkan mata untuk sekejap
Aku ingin berlari menghindar dan menjauh
Sebab semua pasang mata telah membutakan
Semua buta pernah menggelapkan jiwa
Hatiku tak lagi mampu untuk mengerti
Nurani seperti mati tanpa bisa memahami
Raga yang melemah menjadi beban derita
Setiap yang terjadi hanya menjadi buih yang tersisih
Bayang yang menghilang dalam sekejap gelap
Pekat seluruh hidup dalam lamun diam

Kini malam malam semakin suram 
Menelan muntah asingkan perasaan
Tersapu seluruh deru debu masa lalu
Terseret gelombang pasang pada laut tenang
Tersayat kejamnya belati balas dendam
Trauma menggema menoreh luka
Bara yang menyala dalam kesedihan
Berkobar demi datangnya benci
Terbakar pada titik rendah sebuah salah
Perih yang terbagi terhimpit dan menjerit
Aku telah pergi menjauh dalam luruh
Telah menghilang lenyap tersapu dalam pekat
Aku telah musnah
Hancur melebur bersama debu pengkhianatan










    Muntilan, April 2022

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...