Masihkah kau ingat? Tentang apa yang tak pernah tertulis..
Percayakah kau ketika tinta hitamku habis untuk mengingat tentang kita?
Coba ulangi lagi apa yang pernah kau lakukan tentang ingatan yang sudah kau lupakan apakah semudah membalikan hati? Membalikan tanpa rencana lebih buruk di banding melupakan ingatan yang terlanjur mendarah, seperti menyudahi yang belum berakhir, semacam memulai yang telah berakhir.
Telat. Di sekat pagar tumpul yang telah berkarat bertahun. Ah, memang karat! Waktu itu ada sebuah bunyi keluh.
Aku harus lari menjauh, lalu mendekat biar di kira gila! Atau harus pergi dan tibatiba kembali pada caci maki mati. Sudah, jangan lagi kau hiraukan perkataanku yang hampir semua bohong, yaa, anggap saja, pembohong sialan sepertiku hanya perlu sedikit tamparan, umpatan, dan hujatan agar tertarik lagi, atau malah terombang ambing lalu tenggelam lelap dan memang harus pergi.
Kamar, 8/06/19

Tidak ada komentar:
Posting Komentar