Selasa

Selesai !


Selamat,
Mungkin kalimat pertama yang akan ku ucapkan padamu.
Kedua, entah apa yang harus aku tuliskan dalam sejarah ungkapan serapah.
Aku tak mengerti, ini bahkan terlalu cepat untuk ku sebut sebagai perjalanan sebuah rindu.
Padamu, ini adalah hal terberat bagi perjalanan hidupku. Kamu yang terlalu serius mengabarkan kepada semua teman-temanmu, sahabat juga mungkin seorang mantan yang tak perlu harus ku sebut namanya di sini. Sebenarnya aku juga tau.
Aku senang saja mendapat kabar bahagia, apalagi darimu. Itu adalah niat baik dari seorang yang telah kau pilih. Aku tak merasah tersisih, meski perih.
Entahlah, aku hanya bisa berusaha untuk tetap menjadi yang terbaik, hanya saja aku tak pernah yakin sebelum ini akan terjadi.
Kau akan menikah, bahagia dan..
Ok. Ini soal bahagiamu, lalu kabar selanjutnya adalah duka. Aku hanya merasa, ini terlalu membebaniku ketika aku menuliskannya.
Anggap saja, ini adalah pelajaran untukku, untuk setiap detak jatung dan setiap detik waktu, aku mengakuinya, jika semuanya tak akan pernah ku sesali.
Maka, semoga selanjutkan akau akan segera berbenah, atau sekedar berucap serapah.
Sudahlah, tak semudah berkata lumrah, dan aku mungkin memang tak berhak untuk bersamamu.
Semua takdir tak melulu soal kekalahan, aku menganggapnya sebagai pelajaran kebencian setelah semua selesai.
Dan untuk yang terakhir, semoga kau bahagia bersamanya.
Biarkan aku sendiri menjalani semua takdir getir, menghirup nafas benci atau mungkin akan bersembunyi di balik semua sakit yang tak pernah kau mengerti.





















Feb, 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...