Hujan, apa kau juga merasakan? Seperti aku yang merasa menggigil dingin.
Aku berusaha memejamkan mata malam ini, berusaha terlelap sebelum hari berganti pagi.
Sebelum mentari menyapaku lagi, dan sebelum embun memeluk rumput.
Tapi, aku masih kedinginan di sini, sendiri.
Tak ada pelukan hangat,
Hanya dekapan gelap.
Tak banyak pilihan memang,
Malam ini, aku hanya ingin tidur dan bangun pagi.
Sebuah harapan sederhana, suatu cita-cita ringan pada hujan malam hari.
Tetapi, aku bahkan luput jika hujan yang disertai kabut akan membuatku kalut, maka aku di paksa untuk tetap terjaga.
Meski sebenarnya aku hanya ingin tidur malam ini,
bersama gemercik syahdu suaramu.
Hujan, tak lelahkah kau turun membasahi bumi, membasahi setiap kehidupan yang belum aku mengerti, membasahi setiap hati yang sedang merasakan sepi.
Seperti petir yang juga memaksaku untuk kembali mengingat sesuatu yang getir.
Aku tak kuasa menahan takdir ini, di paksa mengukir kembali kejadian-kejadian yang telah berlalu.
Hai, Apa kabar masa lalu ?
Apakah kau merasa rindu.
Sudahlah, Aku telah terbiasa menahanmu di sini, sendiri.
Hujan, kau memang selalu berhasil mengajakku mengingat kembali pada tiap detik kenangan yang telah ku tinggalkan, memaksa untuk terus kembali dalam pelukan-pelukan masa silam.
Aku tak menyalahkanmu, apalagi membencimu.
Aku hanya berusaha meninggalkannya dan bukan melupakannya. Sebab sampai kapanpun masa lalu akan terus ada dalam ingatan-ingatan yang sempat tertinggal.
Aku bisa saja melupakan semua yang pernah terjadi, tetapi aku tak mungkin bisa untuk menghapusnya. Maka biarlah semua berjalan bersama hujan, biarlah semua berlalu bersama waktu.
Dan hujan ini
Mengingatkan kembali pada masa lalu yang penuh peluh
Bersama harapan-harapan yang telah pupus
Aku berusaha menjadi wajar
Berpura-pura untuk tetap tegar
Seperti air yang mengalir menjadi bulir sendu
Aku hanya tak ingin menjalani rindu
Dan hujan ini
Mengingatkan kembali pada sebuah kenangan yang telah usang
Bersama doa-doa yang tak pernah sampai
Aku telah terbiasa
Sebagaimana waktu yang telah berlalu
Aku hanya tak mampu menahan rindu
Dan hujan ini
Terimakasih untuk semua rintik merdu yang telah kau berikan padaku
Darimu aku bisa mengingatnya
Kembali kepada titik syahdu masa lalu
Bahwa merindukanmu aku tak pernah mampu
Ujung waktu, 2015






