Jumat

NEGERI LOBANG TAI


Selamat datang di negeri semu
Semiotika para pencari ilmu
Sosial budaya alat pencari pantat
Kontradiksi di luar genggam dendam di dalam
Agama sebagai alat pencari nikmat
Pendidikan formal dan otak bebal
Bobrok semakin bobrok
Profesor doktor dan para koruptor
Inilah negeri para pengusaha kaya
Para penguasa pemuja lubang senggama
Benci muslihat masuk bui sekarat
Iman menuntut untuk tunduk berlutut
Sang tuan menggembala anjing
Si preman bersulang air kencing
Dewan perwakilan hewan
Menggonggong demi sebutir nasi
Kencang berteriak memakan berak
Selayak comberan mulut mucikari
Perempuan masturbasi dengan sebilah belati
Laki laki onani di depan asrama putri
Keadilan tertikam kepala di terkam
Penguasa ambalan perbudakan
Kuasa kelas berhala kesesatan
Negeri penuh cinta dan benci
Negeri para pencari mati
Tanah yang luas sumber daya yang tertindas
Antara polusi dan polisi
Antara pki dan penjajah negeri
Tembak mati atau menyangkal di penggal
Jalan jalan ramai dan kematian berantai
Lapar lapar lapar
Sesuap asap solar atau paru paru membiru
Lebam berdarah atau tulang kaki patah
Inilah negeri para badut
Berlutut mengejar maut
Kentut di tempat umum sakaratul maut
Negeri dengan jutaan tangis pelacur
Negeri dengan ribuan alat penghancur
Terjang bantai mutilasi habisi
Upaya sterialisasi dengan kelamin banci
Telah terlaksana dengan ceceran sperma
Inilah negeri yang kau bela bela
Terlihat lemah dan lesu, letih dan layu
Terjerembab dalam lubang tai anjing































Ambarawa, April 2022

Kamis

Dendam Usang


Inilah musim dengan banyak dingin
Angin kencang dengan membawa banyak kenang
Udara bebas membuat sesak jantung tertebas
Jemari kaku kemudian dada lebam membiru

Adalah april dan sebuah masa lalu
Yang tak pernah berhenti menghujam perang
Yang tak pernah mampu menghempas usang
Hidup akan tetap berlanjut dengan banyak detak dan denyut
Tentang tenang dan banyak harapan yang terang
Sungguh inilah waktu yang tak pernah ku biarkan berlalu
Saat saat kenangan indah dan harapan yang tetap punah
Telah kembali lagi dalam sebuah perjalanan panjang
Tak sedikitpun menghindar pergi perihal masa lalu

Inilah sebuah semi dan harapan yang telah terbagi
Terlalu banyak penyesalan begitu dalam kesedihan
Perih telah meruncingkan jarumnya
Bersiap menusuk lebih dari dalam
Kini luka luka telah tertoreh kembali
Antara sembuh dan gagal atau mati terpenggal
Kecewa bersiap untuk kembali menganga
Penderitaan menunggu sebuah kabar di depan
Dan kebencian selalu siap untuk balas dendam






Jurang, April 2023







Sabtu

GONDRONG's


 Kegondrongan kami tak pernah pergi
ia hanya sembunyi pada kening yang saat ini terkenang
Kegondrongan ini akan selalu ada dalam genggaman tangan
yang di kemudian hari tak akan pernah kami lepaskan
Kegondrongan ini tak akan pernah kami lupa
Meski segalanya masih tentang luka
Dan kegondrongan ini masih akan tersirat dalam ingat
Yang akan selalu indah serta berkilau lebat

Rontokmu tetap ku rindu walau semua telah berlalu
Wangimu masih selalu ku nikmati meski sekedar lifebuoy
Dan panjangmu tetap selalu terkenang meski dengan butir linang












Jurang, 22 April 2023

Selasa

April 2023


Adalah musim semi
Yang murni yang sedari dulu masih sendiri

Yang ragu ragu dalam memilih pulih
Yang sebagian perih masih kerap merintih

Inilah musim dengan beribu kilau 
Yang merenung di sepertiga malam
Yang ringkih runtuh di gempar memar
Yang resah lelah penuh gaduh

Inilah ketika musim indah tiba
Musim dengan banyak cerita lara
Cerita melulu perihal luka menganga
Yang merekah merah meradang membiru
Yang telah terpatri pada dinding hati

Adalah kegelisahan yang masih terasing
Yang menghancurkan setiap jejak langkah
Yang menyayat dada menghimpit perihal sakit
Yang masih berdarah menganga menahan luka







 Ungaran, April 2023








Sembuh IV


 Kau tentu tahu istilah lain untuk menggambarkan perasaanku

Bukan kata-kata, kalimat-kalimat, serta makian-makian yang kerap kali kutulis selama ini
Ini adalah awal dari kisah dada yang sesak, jantung yang tiba-tiba berhenti berdetak, serta hati yang remuk, hancur berantakan.
Hari hari semakin samar, masa depan suram, masa lalu kelam
Semua berlalu bersama waktu yang keji dan kejam
Malam-malam yang ku takuti, siang melulu dengan rasa perih merintih
Kau tiba-tiba berlalu, tanpa pamit, membuat pikiran rumit
Angin dan badai berkumpul, uluran tangan-tangan, tangis dan air mata tak pernah benar benar mampu meredakan amarah, mereda masa silam yang kejam
Sebagian luka telah reda, mengering pulih bersama waktu berlalu
Sebagian lagi tertoreh pedih, tertusuk dendam terdalam
Sayatan demi sayatan tergores manis teriris benci tersadis
Adalah sebuah gambaran kejam tentang hidup yang kelam
Perihal kata kata indah pada pembuangan sampah
Segumpal makian kemudian segenggam kebencian tertanam
Hidup layaknya jalan jalan ramai penuh deru debu dan rindu
Yang seakan pulang tak pernah mampu, pergi telah menyisakan sakit hati
Kau tak perlu pahami antara kesedihan dan kengerian ini
Hanya butuh banyak waktu untuk tetap berada pada kesakitan
Dan sembuh telah jauh menunggu di depan
Masa lalu telah terpenggal di belakang
Tunggulah ketika tangis reda kemudian bergegas pergi meninggalkan luka





     











 Ungaran, april 2023

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...