Senin
Hancurkanlah
Propaganda Iblis
Dalam luka tak pernah ada
Saat perih tanpa merintih
Kau adalah batu
Keras tanpa mengeluh
Ketika kau melawan semua yang menghalangimu
kau coba patahkan semua
Hancur dan tak ada yang tersisa
Kau adalah baja
Panas saat kau terbakar
Ketika semua pergi menjauh
Kau mengejar sampai mendahuluinya
Tetap kau hancurkan hingga yang tersisa adalah pedih
Kau adalah busuk
Berjubah kehancuran menggandeng semua petaka
Matamu telah buta dan kau tetap dungu
Hingga akhirnya kau tetap saja bodoh
Ini adalah duniamu
Dunia dengan lingkar kesesatan
Tercipta dari rahim kedengkian
Kau coba menampar semua keyakinan
Dan kau yakinkan semua pada kebusukan
Semua terbelenggu
Terjerat ajaran dunia baru
Kau tetap saja batu
Membabi buta pada kenyataan perusak moral
Tak kau hiraukan semua
Tak kau pedulikan semua
Ini akan menjadi propaganda busuk
Menjadikan semua mahluk patuh dan tunduk
Semua yang takhluk segalanya buruk
Mencipta neraka, neraka dan surga
Kau masih saja batu
Membentuk naluri mental bejat
Membuat yang benar menjadi cacat
Saat semua menjadi budak
Saat semua menjadi gila
Tuhan dan setan dan raja
Replika nabi-nabi dan babi
Bersabda senggama berdosa berdoa
Kitab-kitab proposal laba
Semua adalah palsu
Semua akan hancur
Semua akan musnah
Ambarawa, 2016
Petaka Teologi Babi
Hitam yang gelap yang pekat
Kelam dan keji dan kejam
Harkat adalah martabat adalah laknat
Manusia bersemedi manusia akan mati
Saat dunia dan setan dan tuhan
Bersama ciptakan rasa
Bersama ciptakan bencana
Neraka mengumpat menghujat
Surga melarat sekarat
Kitab-kitab dan kertas dan bekas
Sampah keyakinan ujian serapah
Nabi-nabi dan babi dan tai
Penyebaran ilmu rekrut moral kekotoran
Adalah busuk adalah hina adalah nista
Malaikat dan pantat dan sesat
Mengharap pahala dan norma dan senggama
Dewa-dewa akan pulang
Ke negeri ladang berhala
Raja-raja akan pulang
Ke negeri pekarangan neraka
25 September 2016
Doktrin politeisme
Coretan Iblis
Jumat
Aku & Hujan
Lalu suara petir memekakkan telingaku
Di teras rumah di sebrang jalan
Kemudian gerimis memberiku salam "Damai basah dan resah"
Bau hujan yang menusuk penciumanku
Dan jalan aspal yang hitam mulai tampak pekat
Orang orang berteduh segera kopi di seduh
Hangat tak melulu soal peluk kasih atau cerah mentari
Segera badai angin tampak sibuk menyibak pepohonan
Lambat laun hembusan demi hembusan menampar sekujur diri
Dan dingin ini menembus sendi sendi hangat melemahkan semangat
Basah semakin resah semakin membius perasaan dan beban
Ingatan tentang kau ingatan tentang masa lampau
Seketika mencairkan jantungku yang telah lama membeku
Sebagai trauma yang datang secara tiba tiba
Berharap hujan ini segera reda
Aku berupaya mengalihkan pikiranku tentang kau
Memalingkan pandangan sebagai upaya menghalau luka
Pura pura tegar dan memejamkan mata lalu bertahan dengan dingin angin
Ohh, hujanku yang membuatku menggigil
Tenangkanlah jiwaku yang terombang ambing sebab masa lalu
Apakah aku akan cukup kuat ketika menghadapi ini semua
Bantulah tubuhku agar tetap berdiri tegar
Berikanlah secuil semangat dengan tetesan airmu
Semoga aku mampu menjalani resah ini
Mampu menghentikan perang semoga sedih berganti terang
Kematian I
Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...





