Senin

Hancurkanlah


 Ini adalah lirik yang pernah aku tulis beberapa tahun lalu

Senandung lagu perih
Kesengsaraan dalam balutan bait sakit
Kata-kata menjelma luka
Luka-luka menganga
Terus menggerus pada batin terdalam
Semakin hancur
Semakin terbebani semua
Ini adalah koma terperih
Merintih dengan alunan nada-nada lirih
Aku hancur
Aku luka
Aku hancur
Aku luka
Sakit tak terperi
Membekas sebelum mengering
Nada-nada minor
Sumbang dalam kepala
Jika benar aku sakit
Sembuhkanlah
Sembuhkanlah
Dengan sapaan harmoni penuh 
Atau sebaliknya
Sebaiknya bunuhlah aku
Kembalikanku
Pada titik terendah
Hancurlah
Hancurkan aku




November 6 2017


Propaganda Iblis


Dalam luka tak pernah ada

Saat perih tanpa merintih

Kau adalah batu

Keras tanpa mengeluh

Ketika kau melawan semua yang menghalangimu

kau coba patahkan semua

Hancur dan tak ada yang tersisa

Kau adalah baja

Panas saat kau terbakar

Ketika semua pergi menjauh

Kau mengejar sampai mendahuluinya

Tetap kau hancurkan hingga yang tersisa adalah pedih

Kau adalah busuk

Berjubah kehancuran menggandeng semua petaka

Matamu telah buta dan kau tetap dungu

Hingga akhirnya kau tetap saja bodoh

Ini adalah duniamu

Dunia dengan lingkar kesesatan

Tercipta dari rahim kedengkian

Kau coba menampar semua keyakinan

Dan kau yakinkan semua pada kebusukan

Semua terbelenggu

Terjerat ajaran dunia baru

Kau tetap saja batu

Membabi buta pada kenyataan perusak moral

Tak kau hiraukan semua

Tak kau pedulikan semua

Ini akan menjadi propaganda busuk

Menjadikan semua mahluk patuh dan tunduk

Semua yang takhluk segalanya buruk

Mencipta neraka, neraka dan surga

Kau masih saja batu

Membentuk naluri mental bejat

Membuat yang benar menjadi cacat

Saat semua menjadi budak

Saat semua menjadi gila

Tuhan dan setan dan raja

Replika nabi-nabi dan babi

Bersabda senggama berdosa berdoa

Kitab-kitab proposal laba

Semua adalah palsu

Semua akan hancur

Semua akan musnah











Ambarawa, 2016  









Petaka Teologi Babi


Hitam yang gelap yang pekat

Kelam dan keji dan kejam

Harkat adalah martabat adalah laknat

Manusia bersemedi manusia akan mati

Saat dunia dan setan dan tuhan

Bersama ciptakan rasa

Bersama ciptakan bencana

Neraka mengumpat menghujat

Surga melarat sekarat

Kitab-kitab dan kertas dan bekas

Sampah keyakinan ujian serapah

Nabi-nabi dan babi dan tai

Penyebaran ilmu rekrut moral kekotoran

Adalah busuk adalah hina adalah nista

Malaikat dan pantat dan sesat

Mengharap pahala dan norma dan senggama

Dewa-dewa akan pulang

Ke negeri ladang berhala

Raja-raja akan pulang

Ke negeri pekarangan neraka




25 September 2016



Doktrin politeisme


 Hilang semua kepercayaan

Saat dogma omong kosong bersabda di depan muka
Jiwamu tersesat dalam sisi gelap
Kanonisasi otakmu yang kian sempit
Khotbah mereka adalah sampah
hanya geneologi palsu yang mereka sampaikan
Membajak masa lalu yang telah berdebu
Kalian telah terseret dalam jurang sesat
Di paksa untuk memeluk suatu kepercayaan yang tak di akui
Doktrin tentang politeisme dalam penuturan eufemisme
Sakramen yang akhirnya kotor
budak pergadaian nyawa otakmu kosong
Sesumbar neologisme tentang fatwa hanya tujuan utopia
Ekaristi tanpa akhir
Secuil roti untuk yang mati
Segelas anggur yang mereka muntahkan
Tentang tujuan surga yang mereka cipta
Semua tersesat ke dalam lembah nista
Semua sia-sia
Semua ke neraka



Jurang 2015  

Coretan Iblis


Aku adalah busuk
Merotasi hidup dalam sampah menumpuk
Aku adalah bangkai
Membentuk bingkai pada keyakinan tak searah
Dogma elegi konspirasi
Semua telah membebani keyakinan
Naluri sengsara terjerumus pada rumus kekafiran
Norma-norma perilaku sperma
Doktrin-doktrin dalam dunia binatang
Aku adalah iblis
Mengajari semua cara memperkosa
Jilat habis ludahi mutilasi
penggal kepala tanpa sisa
Hancur leburkan isi perut
Aku adalah dendam
Memendam benci rasa iri terakhir mati
Toleransi dengki dengan belati
Semua akan mati
Semuanya mati




Jurang, Remang malam
November 2016



Jumat

Aku & Hujan


 Lalu suara petir memekakkan telingaku
Di teras rumah di sebrang jalan
Kemudian gerimis memberiku salam "Damai basah dan resah"
Bau hujan yang menusuk penciumanku
Dan jalan aspal yang hitam mulai tampak pekat
Orang orang berteduh segera kopi di seduh
Hangat tak melulu soal peluk kasih atau cerah mentari
Segera badai angin tampak sibuk menyibak pepohonan
Lambat laun hembusan demi hembusan menampar sekujur diri
Dan dingin ini menembus sendi sendi hangat melemahkan semangat
Basah semakin resah semakin membius perasaan dan beban
Ingatan tentang kau ingatan tentang masa lampau
Seketika mencairkan jantungku yang telah lama membeku
Sebagai trauma yang datang secara tiba tiba
Berharap hujan ini segera reda
Aku berupaya mengalihkan pikiranku tentang kau
Memalingkan pandangan sebagai upaya menghalau luka
Pura pura tegar dan memejamkan mata lalu bertahan dengan dingin angin
Ohh, hujanku yang membuatku menggigil
Tenangkanlah jiwaku yang terombang ambing sebab masa lalu
Apakah aku akan cukup kuat ketika menghadapi ini semua
Bantulah tubuhku agar tetap berdiri tegar
Berikanlah secuil semangat dengan tetesan airmu
Semoga aku mampu menjalani resah ini
Mampu menghentikan perang semoga sedih berganti terang






Jurang, November 2018




Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...