
Siapa yang perduli dengan obat pusing?
Minyak kayu putih, balsem, ataupun koyo cabe sekalipun..
Kalian sok tau menganggap semuanya baik-baik saja.
Kepalaku sakit!
Kepalaku seperti di jatuhi beban yang teramat berat.
Sungguh, ini sangat menyakitkan teman!
Jika kalian tau rasanya, pasti kalian tak akan cukup kuat merasakan ini
Di benturkan ke selokan, di pukul, di hantam keras di gilas..
Coba bayangkan? Coba temui yang seperti aku! Sakit!!!
Lebih sakit dari yang pernah ada.. bahkan untuk menangis saja, susah.
Ini sudah cukup! Kelewatan memang.
Bertubi tubi di hancur leburkan, tercabik, otakku yang seperti teracak acak. Sakit!
Semua memang kejam! Bahkan kurang sejengkal mendekati sekarat!
Aku pikir, aku akan mati, lalu kalian akan tertawa dan merayakan kematianku.
Ahh, otakku ! Aku sakit!
Ada seorang pengkhianat di belakangku, ada juga seorang yang ingin menikam jantungku dari depan.. Silahkan!!!!
Hancurkan saja semua!! Hancurkan! Ketika kau tahu kehidupan ini berjalan dengan damai.
Siapa yang ingin pergi dalam keadaan tidak utuh? Siapa yang ingin mati dengan jantung tertikam, tubuh terpotong, otak tercecer dan bau darah yang mengering? Siapa??????
Bahkan mereka yang menentang Tuhanpun tak pernah mau memimpikannya..
Sungguh, biadab!!!!
Di mana perikemanusiaan kalian???? Di mana????
Apa kalian telah tuli? Atau kalian memang buta? Hati nurani yang lama mati!!!
Coba liat, bocah kecil yang bersender di lampu merah itu, dia haus, dia kelaparan dan hampir mati.. Apakah hatimu tak bergetar melihatnya? Banyak di sekeliling kita yang telah pergi dengan cara konyol, kelaparan, di bacok, di hajar, di injak-injak, di tembak, dan mati di mutilasi.. Apa yang dapat kita banggakan kawan????
Sungguh teramat keji !!!
Hidup saling tusuk menusuk, mencari makan, demi sesuap kebanggaan sesaat.
Hidup yang tak pantas!!!
Dimana kedamaian ini? Kebahagiaan sewaktu kecil?
Semuanya telah hilang tanpa selang, semua memang benar-benar berantakan.
Apakah kalian menyesal telah menyelamatkan nyawa orang yang akan melayang?
Mungkin kalian tak sependapat, tak pernah mengerti tentang mati.
Tak pernah berpikir, merenung, mengapa sampai ada kelicikan, kebusukan dan kengerian lainnya.
Sampai pada titik ini, apakah aku telah sakit jiwa?
Apakah kalian memang buta? Hati nurani yang terbungkus tai.
Ada banyak hal yang tak pernah sependapat dengan pikiran ini, menggerogoti jiwa-jiwa layu penyebar fitnah, menginjak yang lemah.
Sadarlah kawan!!!! Hiduplah pada kematian, kalian akan merasakan kedamaian..
Bedono, Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar