Selasa

Chat



Adakah orang yang rela menunggu semalaman nggak tidur, begadangnya hanya mantengin whatsApp nungguin orang online? Berharap chatnya segera di bales. Apakah ada? Aku.
Bahkan aku melakukannya hampir tiap malam.
Aku sempat berpikir apa yang telah ku lakukan, ini buruk pikirku. Aku membenci hal ini tapi aku melakukannya. Dan aku tak ingin melakukannya di kemudian malam, namun aku masih melakukannya. Aku sebenarnya kenapa? Aku berharap, agar aku segera bosan melakukannya. Namun tak pernah aku merasakan bosan.
Aku lelah melakukan hal konyol ini tiap malamku, namun aku tetap suka melakukannya.
Ini apa ya Allah? Ada apa dengan diriku?
Sudah terlalu lama aku melakukannya sendiri, tapi apa? Aku bahkan tak memikirkan apa yang telah aku dapatkan. Aku tak paham apa yang telah ku perbuat.
Apa ini salah? Aku tak mengerti.
Ya Allah, bantu aku menjelaskan hal ini, kenapa ini terjadi?
Lalu di waktuwaktu yang lain, aku ngechat, terkirim, sudah centang dua warna abuabu namun ketika ia online, bahkan ia tak langsung membukanya, entah. Ia benarbenar tak melihat chatku, atau purapura tak melihat, atau memang tak perduli. Padahal ia online, offline terus menerus tapi tak segera membukannya. Pikirku, ia sibuk dengan chat lain. Tapi kenapa, ia melakukanya hampir setiap aku chat. Kadang aku berpikir, ini tak adil. Namun aku masih saja mantengin profilnya, bahkan ketika aku lagi fokus menyetir.
Ya Allah, aku benarbenar bingung dengan hal semacam ini. Ini sangat menyakitkan buatku.

















Jurang, malah curhat, Agustus 19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...