Kenangan akan tetap menjadi kenangan Dek. walaupun kamu telah mencoba melupakannya, namun kau tak akan bisa untuk menghapusnya..
Seperti hujan malam ini, ia akan di kenang pada bulan ketiga tahun ini meski sudah memasuki "mongso songo" yang harusnya tak sebegini dinginnya. Tetapi hujan tetap saja tak cukup peduli pada waktu, padaku mungkin padamu. Hujan yang sedang tidak bersahabat, atau sahabat yang sedang mengharapakan hujan? Barangkali hujan sedang bernostalgia, sedang melangkah mundur, melihat ke belakang, mengingat-ingat semua yang telah berlalu dan mungkin hujan teringat pada kenangannya sewaktu masih bersama hujan-hujan lainnya terlebih bersamamu Dek, teringat kenangan yang begitu mengharukan, kemudian begitu sangat menyedihkan lalu tiba-tiba hujan menjatuhkan airmatanya tanpa di temani sahabat, kawan, lawan bahkan tanpamu Dek..
Akhirnya hujan semakin tak terkendali, semakin basah, semakin dingin, semakin mengenang dan semakin menggenang pada sekian banyak kenangan yang masih berlubang.
Rasanya begitu menyedihkan, Dek..
Seperti kenanganku padamu, pada hujan. atau kenanganmu pada kita pada hujan..
Entahlah Dek.. yang aku tau, hujan adalah air dan bukan kenangan, meskipun kenangan selalu menghasilkan air dari dalam matamu, mataku, mata kita..
Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar