Jumat

Pagi (dan) Buta












Sebuah langkah baru tentang jalan berliku

Beriringan menyambut hangat peluk mentari

Berdampingan mencari sebuah tawa

Pagi tak melulu perkara segelas kopi panas

Hanya perlu semangat agar hari tak singkat

Embun embun menetes menguap lenyap

Surya telah bersinar di antara kejamnya nanar

Pagi yang tak terganti

Jalanan yang sering kali ku lewati

Kau tak perlu memahami

Hanya butuh duduk dan diam dengarkan

Tak juga harus mengerti banyak arti

Menangis untuk sebuah kepergian

Merenung dan tatap wajah murung

Hidup hanya menanti datangnya mati

Kehidupan yang begitu berarti

Nyawa ini akan melayang

Raga raga indah terbalut dosa

Pesona dingin wajah wajah sayu

Melihat dengan hati yang buta

Terus menetap pada jiwa yang luka

Rentetan perih merintih

Gejolak bara dalam dada yang terbakar

Menghanguskan jiwa burukmu

Hanya tersisa jelaga pekat dan menyedihkan

Pagi akan terus berjalan dengan nyanyian

Yang pada akhirnya akan kita lupakan







Jurang- Ungaran Agustus 2022



 

Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...