Rabu

Menikmati Bilur


 Aku melewati banyak hari hari yang sunyi

Melewati waktu ke waktu yang saling termangu
Dan menemui banyak hati yang tersakiti
Aku tak pernah sadar betapa pekatnya malam
Menjumpai banyak kegelapan yang suram dengan banyak kesedihan
Aku juga tak pernah paham antara kehilangan dan perpisahan
Antara keburukan kemudian hal hal baik
Di antara pekat dan dingin diam
Aku menemukan sepi yang paling sunyi
Menemukan kelam di pertengahan malam
Aku juga pernah menjumpai banyak kesedihan dan kesakitan dan kebencian seperti yang kau temui
Juga kesepian seperti yang kau bayangkan yang kau rasakan
Malam memang lebih panjang membersamai kegelapan
Kemudian gelap tak melulu soal keburukan
Aku pikir hidup ini layak di rayakan sebelum kelam menghantam
Bernostalgia bersama nyeri yang pernah ku temui
Merasakan kembali sakitnya dada yang di hantam dendam
Aku menikmati.. sebuah proses perjalanan panjang tentang merelakan
Tentang banyaknya luka yang memang harus di sembuhkan
Tapi sayang, keinginan sembuh hanya sebuah angan yang semakin terpendam
Aku benar benar lupa bagaimana caranya agar semua baik baik saja
Aku juga benar benar tak pernah tahu bagaimana memadamkan kobaran api di dada
Kini hanya beberapa sayatan yang mungkin telah mengering
Luka luka yang sekujur bilur masih terasa perih, mendidih
Dan hanya trauma yang semakin dalam yang memelukku erat
Dan hanya memar memar yang tertinggal tanpa kau sadar



Jurang, juli 2022

Senin

Pembalasan.


Tahun telah berganti kesedihan tak kunjung berhenti

Adalah tentang upaya merelakan

Adalah tentang perjalanan memuakkan

Selang seling waktu berlalu

Tak pernah menjawab sebagian rindu

Sedih semakin dalam trauma terus menikam

Di sinilah luka terbuka

Tergores kembali menganga dan membara

Maka perih berujung tanpa ujung

Kesakitan menekan tanpa berselang


Waktu tak pernah mampu memberi jawaban baru

Tahun yang hanya bisa diam menahan dendam

Terang telah berganti padam

Menang hanya angan yang tertahan

Berupaya ikhlas kemudian hanya di tebas

Berusaha tegar kemudian terus di penggal


Inilah proses buruk yang menjadikan hati semakin remuk

Berpaling dari kebenaran untuk terus terpuruk

Hidup semakin tertinggal tersisih dan mendidih

Keterasingan dan kemelaratan

Penindasan yang semakin beringas

Benci dan dendam berusaha menghantam

Naluri terobsesi pembalasan sebilah belati


Tikam dari depan sembunyi di belakang

Tusuk seluruh rusuk penggal sampai di jemput ajal

Gantung dengan usus terburai

Hidangan lezat hari pembantaian

Kuliti sakiti jerat sampai sekarat

Nikmatilah seluruh darah

Resapi nikmatnya pembalasan









Jurang, August 2022


Kematian I

Pernah nggak sih berpikir? Ketika berkumpul dengan teman temanmu Ketika temanmu sedang berbicara tentang adik kelas cantik yang dia lihat le...